Terlalu sering keluhan seperti ini dijumpai
"ini jalan yang diambil mana sih, kok bentar-bentar udah perempatan terus?"
"dari sini kita belok kemana, kiri atau kanan pak?"
"serius tadi pas nanya sama si akang disuruh lewat sini, terus kemana ya?"
"gue nggak peduli lewat mana, yang penting nyampe!!"
"petunjuk jalan bilangnya lurus, kok sekarang malah nyasar?"
"bentar...bentar, pelan-pelan, gue catet dulu...lewat mana aja mas?"
"punten pak, numpang nanya...saya lagi di BuahBatu, kalo mau ke Setiabudi lewat
mana yah? Dijamin..catetannya bisa lebih panjang.
"nih jalan dilewatin Angkot apa aja sih? ntar pas kita naekin malah salah lagi"
"ampun deh, udah nyasar, laper lagi...deket sini tempat cari makan dimana aja?"
Bandung...Bandung...Bandung. Kota yang indah, sejuk, banyak pepohonan, bangunan
bersejarah, factory outlet, kota dengan tempat-tempat makan yang enak. Namanya
juga kota wisata. Disadari atau tidak, pergi kesana kesini di Bandung memang
serba dekat. Namun ada satu hal yang cukup mengusik.
Sekedar berbagi pengalaman, bila kita susuri jalan-jalan di Bandung ternyata
banyak sekali tikungan, perempatan, belokan di hampir setiap penjuru kota.
Terkadang ini membuat kita kesal. Jangankan tamu dari luar kota, orang Bandung
sendiri sering dibikin pusing mana jalan yang harus diambil. Bila saya ingin
pergi ke kawasan Factory Outlet dari Tol, kira-kira harus ambil jalan yang mana?
Atau bahkan, naik angkot apa sih dari Stasiun Kereta ke sana?
Pake peta boleh dong..!!! Peta digital? Why not....
Nggak ada salahnya dicoba. Banyak jalan menuju "Bandung".
Selain tanya di tempat, pakai software Jalan-Jalan di Bandung Yuk!
0 komentar:
Posting Komentar