Kamis, 14 Maret 2013

Bookmark and Share

summer collection 2013
more info :
pin bb 22A6FF81
sms :081323918785
twitter : @revzee_shop
 reseller All welcome
dapatkan harga menarik untuk bulan ini .





Senin, 02 Mei 2011

Mau Jalan-jalan ke Kalimantan Barat? Datang Saja ke Museum KAA!


Bandung - Liburan akhir tahun telah tiba, saatnya berlibur bersama keluarga atau teman-teman. Sebaiknya pilih salah satu daerah di Indonesia yang belum pernah dikunjungi agar lebih mengenal kekayaan negeri ini.

Tapi jika Anda tak punya waktu berlibur yang cukup untuk berlibur ke luar pulau bahkan ke luar kota, kami merekomendasikan Anda berkunjung ke Museum KAA saja. Di sana, ada pameran yang mengajak Anda mengenal Kalimantan Barat.

Pameran bertajuk Kalbar dalam Naungan NKRI ini dibuka sejak 18 Desember hingga 11 Februari 2011. Pameran ini dibagi menjadi 2 bagian. Ruang pertama dengan judul 'Di Batas Negeri Garuda' pengunjung akan disambut dengan film tentang kondisi masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan.

Tampak sebuah gerbang yang dibuat mirip kondisi sebenarnya. Di ruang ini pengunjung juga bisa melihat berbagai masalah yang ada di daerah perbatasan. Mulai dari TKI bermasalah, perdagangan manusia, hingga kerusakan lingkungan.

"Pameran ini ada untuk memperlihatkan dinamika kehidupan saudara-saudara kita yang ada di sana. Agar kita sadar, bahwa ada kehidupan di batas Garuda. Jangan hanya kita tahu daerah sendiri saja," ujar Isman Pasha, Kepala Museum KAA saat berbincang dengan detikbandung.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, di Museum KAA setiap akhir selalu membuat pameran dengan tema daerah perbatasan. "Karena momennya pas dengan pergantian
tahun yang juga jadi pembatas tahun," katanya.

Di bagian ruang lainnya, pengunjung akan melihat beragam kebudayaan suku Dayak Kalimantan Barat. Mulai dari alat musik khas, hasil tenun, perangkat rumah
tangga hingga senjata khas Kalimantan ada di pameran ini.

Barang-barang yang ditata rapi ini ternyata berasal dari Kalbar, meskipun ada juga yang dibawa dari Taman Mini Indonesia Indah. "Kita seperti memindahkan Kalbar mini ke sini," tutur Isman.

Yang menarik, ada juga miniatur rumah adat dayak yang disebut Baluk. Baluk merupakan rumah adat suku Dayak Bidayuh yang sangat berbeda bentuknya dengan
rumah-rumah adat lainnya. Khususnya di Kalimantan Barat dan umumnya suku-suku dayak yang ada di Kalimantan.

Baluk ini berbentuk bundar denga diameter kurang lebih 10 meter dengan ketinggian kurang lebih 12 meter, dan disanggah sekitar 20 tiang kayu dan dan beberapa kayu penopang. Ketinggian Baluk, menggambarkan kedudukan atau tempat Kamang Triyuh yang harus dihormati.

Memiliki atap yang berbentuk kerucut yang berarti melindungi masyarakat. Empat buah jendela yang berhadapan dengan empat penjuru mata angin. Di tempat ini juga biasanya digunakan untuk menyelesaikan permasalahan adat jika terjadi masalah di kalangan masyarakat desa.

Sementara miniatur Baluk yang dibuat, diameternya hanya sekitar 1 meter saja dengan ketinggian 3 meter. Meski skala perbandingannya 1:10, namun setidaknya
dengan adanya miniatur, pengunjung bisa mendapatkan gambaran atas rumah adat Dayak.

"Ini salah satu properti yang cukup sulit mempersiapkannya. Yang membuat para mahasiswa asal Kalbar yang kuliah di Bandung," kata Isman.

Jadi jangan heran jika perjalanan Anda di pameran ini selama 20 menit saja akan membuat Anda merasa kenal dan lebih dekat lagi dengan suku dayak dan masyarakat Kalbar. Museum KAA buka untuk umum mulai pukul 9.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
(tya/ern)
sumber : detik.com
Bookmark and Share

~::*ISTRIKU MUTIARAKU, SUAMIKU ADALAH SYURGAKU*::~


~::*ISTRIKU MUTIARAKU, SUAMIKU ADALAH SYURGAKU*::~
~*Sahabat untuk sahabat*~
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Mutiara 1
Hushain bin Muhshan menuturkan bahwa bibinya pernah datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk suatu keperluan. Setelah selesai dari keperluannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadanya "Apakah engkau bersuami?" Ia menjawab "Ya", "Bagaimana engkau bersuami ? Ia menjawab "Aku berusaha sekuat tenaga untuk melayaninya dan mentaatinya, kecuali dalam hal-hal yang aku tidak sanggup. "Beliau berkomentar," "Perhatikan baik-baik sikapmu kepadanya karena sesungguhnya ia adalah Syurga dan Nerakamu." (HR. Hakim)

Mutiara 2
Apabila seorang wanita telah menunaikan shalat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan, senantiasa mentaati suaminya dan menjaga kemaluannya, niscaya akan dikatakan kepadanya, masuklah kamu ke dalam syurga dari pintu mana saja yang kamu kehendaki. (HR. Ahmad)

Mutiara 3
Ada tiga golongan yang shalatnya tidak diterima dan kebaikannya tidak diangkat ke langit: Pertama, hamba sahaya yang kabur dari majikannya sampai ia kembali dan meminta maaf kepada majikannya. Kedua, seorang istri yang dimurkai suaminya sampai suaminya meridhainya dan ketiga seorang pemabuk sampai ia sadar. (HR. Thabrani dan Ibnu Hibban).

Mutiara memang indah, mahal dan tidak semua wanita mampu memilikinya. Begitu pula dengan mutiara ajaran Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas, tidak semua wanita memahami, menghayati, apalagi mengaplikasikannya dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Arus globalisasi sekarang ini telah menyerbu kaum muslimin dalam dan membentuk paradigma mereka segala hal, termasuk gaya hidup dalam berumah tangga. Saat ini untuk menjadi istri yang setia dan konsisten untuk mengaplikasikan mutiara ajaran Rasullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ternyata tidak popular. Sehingga sebagian wanita beranggapan, sudah bukan zamannya lagi memperlakukan suami sebagai junjungan yang harus ditaati, atau istri harus senantiasa meminta izin terlebih dahulu kepada suami untuk melakukan apa yang mau dilakukannya.

Di sisi lain, bukan hal aneh jika sekarang ini kita banyak mendengar rumah tangga muslim mengalami guncangan, keretakan bahkan perceraian. Tentu saja semua orang tidak menginginkan semua ini terjadi pada rumah tangga mereka. Terdapat sejumlah cara untuk mencegahnya yaitu suami istri harus melakukan evaluasi perjalanan rumah tangganya secara berkala, terutama evaluasi tentang orientasi menikah dan membangun rumah tangga. Misalnya, apa sesungguhnya tujuan saya menikah? Apa yang saya harapkan dari pernikahan ini? Model rumah tangga apa yang akan saya bangun? Dan jawaban atas pertanyaan tersebut dapat dijadikan renungan dan penguat dalam menghadapi gelombang dalam rumah tangga. Kemudian setelah itu berusaha memantapkan hati untuk menjalankan rumah tangga dengan mengedepankan ridha dan qona'ah (menerima dan puas dengan pemberian Allah Subahana Wa Ta'ala).

Sebagai seorang muslimah sudah sepatutnya kita ridha atas ketentuan Allah Subhana Wa Ta'ala, dan perlu disadari bahwa ridha atas kepemimpinan suami dalam rumah tangga itu, konsekuensinya adalah taat. Artinya ketaatan seorang istri pada suaminya, pada hakikatnya merupakan satu bentuk ketaatannya kepada ketentuan Allah Subhana Wa Ta'ala. Dalam konteks ketaatan ini tentunya suami berada di jalan yang benar. Untuk melaksanakannya tidak semudah yang dibayangkan, karena ketaatan istri pada suami tidak bisa disesuaikan dengan keinginan kita, misalnya, 'Saya akan taat pada abang dalam hal-hal yang sesuai dengan keinginan saya, tapi kalau tidak, kita masing-masing saja ya bang?'

Mungkin tidak akan menjadi masalah jika keinginan atau perintah suami selaras dengan keinginan kita, tapi kalau tidak diperlukan kelapangan dada, keikhlasan dan pengorbanan untuk dapat mentaati dan melaksanakan perintahnya. Harus kita sadari bahwa kita suami istri mempunyai latar belakang yang berbeda, jadi tidak semuanya harus serba cocok dan klop, ketika memasuki gerbang pernikahan. Oleh karena itu di sinilah pentingnya untuk saling mengenal antara suami dan istri.

Ganjaran ketaatan seorang istri pada suaminya disetarakan dengan ganjaran jihadnya kaum laki-laki, sebagaimana disebutkan dalam hadist Asma bin Yazid yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. Sekalipun demikian Islam menganjurkan para suami untuk melazimkan musyawarah pada istrinya dalam berbagai persoalan. (QS Al-Baqarah: 233), memperlakukan istri dengan baik sebagai indikator utama akhlak seorang laki-laki. Begitulah Islam tidak menjadikan ketaatan seorang istri sebagai peluang bagi suami untuk menjadi diktator dalam rumah tangganya. Jadi tunggu apalagi, mari taati suami kita dan miliki mutiara-mutiara yang nyaris hilang itu.

Sifat-sifat Istri Shaleh

1]. Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى

“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257 ).

2]. Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya.

3]. Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya.
Asma’ bintu Yazid radhiallahu 'anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: “Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?” Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami).”

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

فَلاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ

“Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad).

4]. Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

5]. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta‘ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

6]. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda:

لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِي عَنْهُ

“Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 289)

7]. Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar‘i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَتَأْبَى عَلَيْهِ إِلاَّ كَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim no.1436)

إِذَا بَاتَتِ الْمَرْأَةُ مُهَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تَرْجِعَ

“Apabila seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur suaminya, niscaya para malaikat melaknatnya sampai ia kembali (ke suaminya).” (HR. Al-Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 1436).

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
sumber :http://andikaalbanjariiiyahoocom.blogspot.com
Bookmark and Share

~*PERASAAN WANITA*~


~*Sahabat untuk sahabat*~
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kadangkala ada mungkin tergambar di benak pikiranmu,bahwa engkau tlh salah ketika memilih diriku menjadi pasanganmu,kadangkala ia mengganggu dlm pergaulan sehari-harimu dgn ku
terkadang ku takut perasaan cintamu menjadi benci,

limpahan kasih sayangmu menjelma menjadi kemarahan,
dan ketenanganpun menjadi ketegangan.

Disaat engkau msh sibuk dgn pekerjaan yg tak kunjung selesai,tak jarang aku kau abaikan,wkt di rumahpun,kadang ku ikhlaskan demi masa depanmu,bukankah engkau tahu akupun butuh perhatian darimu,terkadang ku cari perhatianitu,namun salah dilihat dipandanganmu,kalaulah itu terlihat salah,semoga engkau bisa melihat kebaekanku yg lain,bukankah Allah swt yg mempertemukan dan menyatukan hati kita berpesan''Dan pergaulilah mereka(istrimu)dgn baek,kemudian bilal kamu tdk menyukai mereka(maka bersabarlah)karena mungkin kamu tdk menyukai sesuatu,padahal Allah swt menjadikan padanya kebaikan yg banyak(QS.An Nisa''19)

Rasullullah shallallu'alaihi wa sallam yg kita cintaipun berpesan''Sempurnanya iman seorang mukmin adalah mereka yg baek akhlaknya,dan yg terbaek(pergaulannya)dgn istri-istri mereka''jika engkau melihat kekurangan pada diriku,ingat lah kembali pesan beliau,jgn membenci seorang mukmin(laki-laki)pada mukminat(perempuan)jika ia tdk suka suatu kelakuannya pasti ada jg kelakuan lainnya yg ia sukai(HR.Muslim)

Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yg sempurna segalanya,bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Allah yg maha sempurna,tdk lh sepatutnya bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu,sedangkan engkau sendiri tak pernah sekalipun menghitunh kekurangan dan kesalahanmu,jgn lah engkau mencari-cari selalu kesalahanku,padahal aku tlh taat padamu..

Saat ku rela pergi bersamamu,kutinggalkan orang tua dan sanak saudaraku,ku ingin kaulah yg mengisi kekosongan hatiku,naungilah diriku dgn kasih sayang dan senyuman darimu,

ku ingat pula saat ku ragu memilih siapa pendampingku,ketakwaan yg terlihat dlm keseharianmu-lah yg mempesona diriku
bukankah sahabat Rasullullah shallallahu alaihi wa sallam,ali bin Tholib saat ditanya oleh seorang,''Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan dgn siapakah sepatutnya aku nikahkan dai,'Ali R.a pun mnjawab,'kawinkan lah dia dgn lelaki yg bertakwa kepada allah,sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya,dan jika ia tdk menyukainya maka dia tdk akan menzaliminya,'ku harap engkau lah laki-laki itu.

Saat trjadi kesalahan yg tak sengaja ku lakukan mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan,sadarlah sesungguhnya egois tlh menguasai dirimu,perbaekilah kekurangan diriku dgn lemah lembut,jgn lah kasar terhadapku,bukankah Rasullullah tlh mengajarkan kepada dirimu,saat Muawiah bin ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggung jawab suami kepada istri,beliaupun menjawb,'Dia memberimu makan ketika ia makan,dan memberinya pakaian ketika ia berpakaian,jgn lah engkau keras trhadapku,karena Rasullullah shallallahu alaihi wa sallam pun tak pernah brbuat kasar trhadap istri-istrinya.

Tahukah engkau anugerah yg akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak,renungkanlah bahwa''mereka yg berlaku adil,kelak di hari kiamat akan bertahta singgasana yg trbuat dari cahaya.mereka adalah orang yg brlaku adil ketika menghukum,dan adil trhadap istri-istri mereka serta orang-orang yg menjadi tanggung jawabnya,(HR.Muslim)

ku do'akan bahwa engkau lah yg kelak slh satu yg menempati singgasana trsebut dan aku adalah permaisuri istanamu.

jika engkau ada wkt ajarkanlah diriku dgn ilmu yg tlh Allah berikan kepadamu,apalagi engkau sibuk,maka biarkan aku menuntut ilmu,namun takkan ku lupakan tanggung jawabku,sehingga kelak diriku dpt menjadi sekolah buat putra putrimu,bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra putrinya
semoga engkau selalu mendampingiku dlm mendidik putra putri kita dan bertakwa kepada Allah.

Ya Allah,Engkaulah saksi ikatan hati ini..

aku tlh jatuh cinta pada lelaki pasangan hidupku,jadikanlah cinta pada suamiku ini sebagai penambah kekuatanku utk mencintai-MU

Namun ku mohon pula,jagalah cintaku ini agar tdk melebihi cintaku kepada-MU ya Allah
hingga aku tdk trjatuh pada jurang cinta yg semu,jagalah hatiku agar tdk brpaling pada hati-MU ya Allah,jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya trhadapku.

Jadikanlah pula kerinduan terhadapku tdk melupakan kerinduannya trhadap surga-MU,

bila cintaku padanya tlh mengalahkan cintaku kepada-MU,

ingatkanlah diriku,jgn Engkau biarkan aku trtatih kemudian trgapai-gapai merengkuh cinta-MU,

tlh brjumpa pada taat pada-MU,
tlh brsatu dlm dakwah pada-MU,
tlh brpadu dlm membela syariat-MU,

kokohkanlah ya Allah ikatanya,kekalkanlah cintanya,tunjukilah jalan-jalannya,
penuhilah hati-hati ini dgn Nur-MU yg tiada pernah pudar,
lapangkanlah dada kami dgn limpahan keimanan kepada-MU dan keindahan brtawakal di jalan-MU..amieen ya Rabbal alamin,,,

Salah dan hilaf andai ada kata yg kurang berkenan mohon ma'afkan
Ana Andika al-banjari hamba Allah yg tiada daya dan upaya yg takkan
lepas dari salah dan dosa,yg benar itu datangnya daripada Allah SWT
dan yg salah itu datangnya daripada kelemahan diri ana pula.

Salam Ukhuwah Fillah
sumber http://andikaalbanjariiiyahoocom.blogspot.com
Bookmark and Share

~.::*Robbi.....Izinkan Aku Jatuh Cinta*::.~



بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Ada

pinta dalam bait kata

Ada

senandung jiwa dalam syair hati

Ada

kerelaan dalam melangitnya asa-cita

Kala cahaya cinta berpendar di taman hati

Rabb…

“Kuingin dia-lah sang belahan jiwa

Tuk menyempurna agama”

Kala mitsaqan ghaliza t’lah mematri kami

Rabb…

Izinkan aku membisikkan kata

“Aku sungguh jatuh cinta padanya”

Kala senyum bahagia kami merekah

Rabb…

Kuharap pinta

“Tumpahkan barakah-Mu atas kami”

Kala ‘kusentuh jemarinya’ nan melembut

Rabb…

“Semoga

kan

menjadi taburan pahala”

Kala bahtera kehidupan terlayari

Rabb….

Kutengadah jemari

“Jadikan kami sepasang cinta

di dunia dan akhirat kami”

Kala bunga cinta kami bersemi-mekar

Rabb…

“Semoga mereka

kan

jadi pelita

Semoga mereka

kan

jadi lentera

Semoga mereka

kan

jadi senyuman bangga

Abi dan ummi-nya di Yaumil hisab kelak”

Rabb…

Izinkan daku jatuh cinta

Kepada nan layak aku cinta

Rabb…

Izinkan daku jatuh cinta

Hanya tuk seseorang

Nan

t’lah teridha - terizini oleh-Mu

``````~~~~~Aamiiin Ya Robbal'alamiin~~~~~`````````
sumber : Istikharah Cinta
Bookmark and Share

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCPenney Coupons